Sebuah perusahaan yang ada di Inggris yaitu O2 baru-baru ini melakukan kolaborasi dengan Sean Miles, seorang desainer yang cukup terkenal untuk membuat sepatu dengan desain vintage yang ternyata juga berfungsi sebagai ponsel dengan menggunakan bahan atau handset dari daur ulang.

Proyek yang diberi nama “Walkie Talkies” ini memang merupakan bagian dari kampanye daur ulang O2, yaitu sebuah perusahaan komunikasi, yang memberikan uang kepada orang-orang yang mendaur ulang gadget milik mereka dan bertujuan untuk memperlihatkan apa yang terjadi ketika orang tersebut mendaur ulang ponsel lama miliknya, dan bukan mengirimkannya ke TPA atau tempat pembuangan akhir.

Seperti yang PG kutip melalui PSFK, disini miles menciptakan empat buah desain yang mana masing-masing dari contoh desain sepatu tersebut berisi sebuah handset lama milik Nokia dan LG yang dikirim oleh pelanggan O2 Recycle. Setiap ponsel yang ada disepatu tersebut berfungsi sebagai sebuah karya seni, dan tentunya dapat digunakan seperti telepon biasa karena keypad juga telah disertakan dalam sepatu tersebut.

Proyek Walkie Talkies ini adalah yang pertama kalinya diselenggarakan dalam rangkaian produk yang sedang dikembangkan oleh Sean Miles untuk melengkapi koleksi Recycle O2 miliknya, termasuk tas dan sarung tangan. Nantinya Miles akan memajang satu set lengkap koleksi Recycle O2 miliknya di sebuah pameran pada bulan Maret mendatang, dimana para pengunjung dapat memenangkan semua item tersebut apabila beruntung.

via PSFK

Seperti tak ada habisnya bila membahas semua teknologi yang ada pada pagelaran CES 2013 baru-baru ini. Apabila sebelumnya PG sudah mengulas sedikit tentang Prototype handphone dengan layar fleksibel milik Samsung, Tablet kertas elektronik dan Keyboard yang berbahan dasar dari Bambu. Kali ini PG kembali dengan sebuah ulasan tentang ponsel unik yang bisa dikatakan sebagai inovasi terbaru.

Seperti yang PG kutip melalui PhoneArena, pada pagelaran CES 2013 baru-baru ini memang tidak pernah lepas dari inovasi-inovasi baru yang dihadirkan para pengembang dan produsen teknologi.

Salah satu inovasi terbaru itu adalah teknologi yang dibuat oleh SpareOne, yaitu dengan produknya sebuah ponsel yang pada dasarnya tidak memiliki fitur-fitur yang canggih seperti smartphone dewasa ini, namun SpareOne malah membuat sebuah telepon genggam yang sumber tenaganya hanya berasal dari sebuah baterai AA, Heh?

Pihak SpareOne sendiri mengakui bahwa tujuan utama mereka membuat ponsel ini bukanlah untuk menyaingi smartphone, namun lebih ditujukan kepada orang-orang yang sering bepergian atau lebih banyak beraktifitas secara outdoor. Dan SpareOne merekomendasikan ponsel ini bisa menjadi ponsel kedua sebagai ponsel yang dapat diandalkan ketika sedang dalam keadaan darurat.

Ponsel ini didesain dengan sangat sederhana, bertujuan agar mampu bertahan dari berbagai keadaan dan cocok untuk dibawa bepergian ke mana saja. Dan pengguna tak perlu mengeluh soal penggunaan baterai yang boros, karena ponsel ini hanya membutuhkan baterai tipe AA saja untuk dapat beroperasi.

Selain itu, ponsel ini sendiri sudah dilengkapi dengan tas anti air dan sebuah baterai yang dapat hidup (standby) hingga 15 tahun lamanya. Karena ponsel ini ditujukan untuk keadaan darurat, ponsel ini dilengkapi juga dengan sebuah tombol panggilan darurat yang apabila ditekan secara langsung akan terhubung dengan nomor 911, untuk pengguna di Amerika Serikat.

Ponsel ini kabarnya dibanderol dengan harga USD 99 atau Rp 950 ribu dan sudah dilengkapi dengan fitur tambahan seperti senter yang mampu menyala hingga 24 jam non stop. Penasaran dengan ponsel darurat yang bertenagakan baterai AA ini? Silahkan kamu simak video hands-on nya berikut ini.

Apabila sebelumnya PG sudah sedikit membahas mengenai IBM Simon pada ulasan tentang #Techvolusi: Perkembangan Layar Sentuh a.k.a Touchscreen dari Masa ke Masa, kali ini PG akan lebih spesifik membahas mengenai Ponsel yang memiliki fitur layar sentuh pertama di dunia ini.

Di zaman yang sekarang ini sepertinya sebuah ponsel itu belum pantas untuk dikatakan sebagai sebuah smartphone apabila ponsel tersebut belum menggunakan teknologi layar sentuh. Teknologi layar sentuh ini memang sudah sangat merakyat sekali sehingga membuat sebuah paradigma khusus dimasyarakat bahwa smartphone itu salah satu ciri-cirinya adalah apabila dilengkapi dengan fitur layar sentuh.

Era ponsel berlayar sentuh sendiri ternyata dimulai sudah sejak lama. Tepatnya pada tahun 1994 pada tanggal 16 Agustus 1994, IBM secara resmi meluncurkan IBM Simon Personal Communicator, yaitu sebuah ponsel pintar dengan sistem operasi Datalight ROM-DOS yang sudah menggunakan teknologi layar sentuh.

Ponsel ini disematkan processor Vadem berkecepatan 16 MHz didalamnya dan memiliki ukuran yang cukup besar apabila dibangingkan dengan ukuran smartphone sekarang, yaitu 20 cm x 6,4 cm x 3,8 cm dan dengan berat 510 gram.

Pada masa keemasan IBM Simon ini, para peminat harus merogoh kocek sekitar $899 atau sekitar 8,6 juta rupiah dengan syarat 2 tahun kontrak dengan operator. Atau bisa memilih untuk membayar $1099 atau sekitar 10,5 juta rupiah dengan tanpa kontrak dari operator yang berarti dapat dengan bebas menggunakan provider apa saja asalkan support.

Diprediksikan bahwa ponsel ini berhasil terjual sekitar 50.000 unit selama masa penjualannya yang hanya 6 bulan saja hingga bulan Februari 1995. Penasaran ingin melihat IBM Simon? Silahkan kamu saksikan Video berikut ini.