Beberapa Pertanyaan yang Harus Kamu Ajukan Sebelum Menyimpan Data di Cloud

Berkembangnya penyimpanan cloud (cloud storage) selama dua tahun terakhir ini dipengaruhi oleh peningkatan penggunaan internet secara mobile. Teknologi smartphone semakin berkembang dan berbagai aplikasi memungkinkan pengguna untuk melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan menggunakan komputer desktop lewat smartphone. Inilah yang kemudian menjadikan pemanfaatan Cloud Storage sangat penting. Dengan teknologi mobile internet, seseorang bisa mensinkronkan data seperti daftar kontak, kalender, atau email antar klien dan memungkinkan berbagai dokumen yang ada di PC diakses lewat smartphone.

Melakukan data hosting di Cloud sebenarnya memiliki konsekuensi dan PG menyarankan agar kamu memahami konsekuensi apa yang akan terjadi sebelum kamu memutuskan untuk menyimpan data di Cloud. PG disini menyusun beberapa pertanyaan yang membantu kamu secara signifikan membuat pertimbangan untuk ikut menyimpan data di Cloud atau tidak.

Beberapa Pertanyaan yang Harus Kamu Ajukan Sebelum Menyimpan Data di Cloud

Apa yang terjadi pada data kamu bila layanan tersebut dibatalkan?

Jika kamu membatalkan layanan atau menghapus akun kamu, apa yang akan terjadi pada data kamu? Apakah data tersebut akan dihapus secara aman, atau akan tetap ada di server? Jika jawabannya adalah yang kedua, berapa lama data itu tersimpan? Dan dalam hal ini, apakah mungkin kamu meminta layanan Cloud untuk menghapus datamu?

Jawaban dari pertanyaan itu akan memicu situasi lain yang perlu dipertimbangkan. Jika cloud hosting menghapus akun kamu, apakah ini akan berpengaruh pada aktivitas lain? File tersebut kan biasanya disinkronkan dengan komputer dan tersedia, tapi bagaimana jika kamu menggunakan akun itu untuk aktivitas lain. Akun SkyDrive misalnya bisa berhubungan dengan Xbox Live atau akun email, dan bila dihapus oleh Microsoft karena kamu melanggar aturan tertentu, maka kamu akan kehilangan akses terhadap layanan lain.

Haruskah saya menaruh file begitu saja tanpa perlindungan?

Sekali mendaftar untuk layanan tersebut, kamu perlu memahami bahwa file yang kamu upload ke internet bisa diakses oleh perusahaan yang mengelola jasa tersebut.

Beberapa penyedia layanan bisa jadi men-scan file untuk keperluan iklan. Ini terkait dengan nama dan tipe file serta kapan layanan jasa digunakan, darimana jasa tersebut diakses, dan sebagainya.

Kamu juga perlu mempertimbangkan bagiamana data tersebut ditransfer antar perangkat dan server dari penyedia yang kamu pilih. Apakah penyedia menggunakan enkripsi untuk melindungi file saat mentransfer data?

Singkatnya: jika file kamu penting, maka gunakanlah enkripsi sebelum kamu memindahkannya ke Cloud, atau jangan upload data tersebut ke cloud.

Dimana data saya tersimpan?

Apakah penting untuk tahu dimana server cloud tersebut berada? Tergantung. Untuk pengguna rumahan, ini tidak begitu penting, tapi pengguna untuk kepentingan bisnis memiliki regulasi yang mencegah mereka meng-upload file ke server di negara asing. Lokasi server mungkin mempengaruhi masalah kecepatan download dan upload, serta berapa lama data tersebut akan tersimpan.

Dari uraian PG di atas, dapat kita ketahui bahwa memindahkan file kamu ke cloud membuka resiko baru yang mungkin kurang disadari oleh banyak pengguna komputer. Penyedia layanan jasa menjadikannya kedengaran gampang – dan memang – tinggal mensinkronkan data dengan cloud server, tapi kadang kurang memperhatikan masalah keamanan pengguna. Ini tampak dari masalah yang dialami Dropbox baru-baru ini. Kamu bisa membaca di PG tentang bagaimana Dropbox dihack dan banyak username yang dicuri.

Apakah kamu sudah memindahkan file kamu ke cloud? Penyedia jasa mana yang kamu gunakan dan apa alasannya? Silahkan berbagi di kolom komentar berikut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *