Meskipun dianggap legal untuk usia tertentu di AS dan Eropa, banyak negara yang menyatakan perang terhadap penyebaran pornografi. Kecanduan pornografi memiliki akibat yang serius bagi kepribadian dan perilaku. Bahkan penelitian neurologi menunjukkan bahwa kecanduan pornografi akan menghambat impuls syaraf ke hal lain. Versi sederhananya: Berkurangnya kemampuan berpikir di area lain akibat pornografi.
Bahaya lebih besar muncul bagi anak-anak. Mereka bisa menjadi korban langsung dari pornografi, yang diperjualbelikan dan dieksploitasi secara seksual. Selain itu, anak-anak juga menjadi korban tak langsung, karena terpapar oleh materi pornografi sejak usia dini menjadikan mereka rentan serta cenderung kecanduan pornografi, susah mengembangkan keterampilan di bidang lain ketika kecanduan sudah akut, juga memandang lawan jenis sebagai obyek seksual. Tentunya hal ini tidak kita harapkan terjadi pada anak-anak kita.
Oleh karena itu banyak negara menyatakan perang terhadap pornografi, diantaranya beberapa negara raksasa Asia.
Perang terhadap Pornografi di China
Sebagai negara yang berstatus pemakai internet terbesar di Asia, Pemerintah China sangat concern terhadap permasalahan pornografi. Hal itu bahkan dengan resmi dinyatakan oleh Kementrian Kesehatan China yang khawatir akan dampak pornografi terhadap mental dan moral kawula muda di China. (Sumber: http://www.maximumpc.com/article/news/china%E2%80%99s_war_against_pornography_targets_google)
Pada tahun 2009 bahkan China resmi mengajukan permintaan kepada Google untuk menyensor pencarian kata yang berujung pada situs pornografi. Hal ini sempat menimbulkan perdebatan panjang antara Perusahaan Mesin Pencari raksasa tersebut dengan Negeri Tirai Bambu. Larry Page bahkan sampai tidak dapat mengambil keputusan secara pribadi dan menyarankan pendekatan personal kepada Pemerintah China. (Sumber: http://www.maximumpc.com/article/news/china%E2%80%99s_war_against_pornography_targets_google)
Perang terhadap Pornografi di Korea Selatan
Korea Selatan adalah negara dengan rataan koneksi internet tercepat sedunia. Tak heran bahwa pornografi internet juga tumbuh subur di negara ini. Namun Korea Selatan beruntung bahwa tingkat kedewasaan para pengguna Internetnya cukup baik. Program pemberantasan pornografi didukung penuh oleh seluruh warga negara.
The Associated Press memberitakan bahwa pejabat di Korea Selatan telah memutuskan untuk melakukan outsourcing terkait upaya menanggulangi pornografi internet. Dibentuk relawan yang disebut ‘The Nuri Cops’, yang artinya adalah “Polisi Internet”. Mereka terdiri atas 800 relawan yang membantu Pemerintah mensensor website pornografi di waktu luang mereka. Kedengaran menyenangkan? (sumber: http://news.yahoo.com/skoreas-porn-fight-shoveling-blizzard-051103754.html)
Perang melawan pornografi di Indonesia
Mungkin Menteri Komunikasi dan Informasi kita yang gemar berpantun terkadang menyebalkan dan terlihat kurang memiliki visi yang jelas dalam mengembangkan dunia komunikasi dan informasi di Indonesia. Tapi upaya getolnya dalam memberantas pornografi Internet patutlah mendapatkan apresiasi. Hingga saat ini, Kementrian Komunikasi dan Informasi mengklaim sudah memblokir 983,000 situs porno. Tapi peperangan melawan pornografi di Indonesia cukup berat karena kita memiliki banyak pengguna Internet yang kurang dewasa dalam artian sering menerima mentah-mentah informasi yang disampaikan serta menganggap pornografi sebagai tren. Belum lagi penutupan situs porno tersebut terasa tak efektif karena pertukaran file video lancar lewat file storage seperti Mega atau MediaFire.
Ini menjadikan dampak buruk pornografi sangat terasa di Indonesia. Mulai dari peningkatan pernikahan dini (indikasi bahwa perilaku seks bebas juga meningkat), tindak pidana terhadap kesusilaan, dan banyak lagi ekses buruk pornografi yang bisa dilihat jelas.
Pendapat PG
PG tidak ingin berdebat mengenai dampak positif negatif pornografi. Hanya saja dari segi kesehatan, terbukti bahwa pornografi membawa dampak yang tidak sehat baik dari segi neurologis maupun seksualitas.
Untuk kamu yang ingin ikut serta berperang melawan pornografi demi generasi mendatang yang lebih baik, bisa memulai dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga. Kamu bisa memantau dan mengawasi aktivitas online adik-adik kamu dengan software Qustodio, memblok situs berbahaya dengan Verity, atau memperhatikan aktivitas monitor dan keyboard adik-adik kamu dengan Kidlogger. Di atas itu semua… Yang terbaik adalah memulai dari diri sendiri…
Semoga kita semua berhasil melakukan yang terbaik!