Facebook merupakan salah satu jejaring sosial yang paling populer untuk saat ini jika di bandingkan dengan yang lainnya, hal tersebut terbukti dari hasil perhitungan yang memastikan bahwa pengguna Facebook telah mencapai sepertujuh dari penduduk dunia. Jika kamu pemilik situs Facebook seperti Mark Zuckerberg mungkin akan merasa bangga sekali bukan?

Namun sekarang ini sebagian orang khususnya orang tua menilai bahwa terlalu banyak “mengkonsumsi” Facebook, merupakan hal yang teramat tidak baik. Selain telah maraknya terjadi aksi tindak kriminal melalui jejaring sosial ini, dengan terus menerus bermain Facebook akan membuat anak-anak merasa malas untuk belajar. Sebelum kamu di pastikan “overdosis”, maka mulai dari sekarang lah bertindak lebih tegas untuk membatasi penggunaan Facebook.

Seperti yang kini tengah di lakukan oleh Rachel Baier dan ayahnya. Yap..Rachel Baier adalah seorang pelajar (siswi) dari Wellesley yang sekarang ini tengah duduk di bangku sekolah menengah pertama, usianya genap berumur 14 tahun. Melalui surat perjanjian yang di dibuat oleh ayahnya dan telah di sepakati oleh Rachel Baier, memutskan bahwa Rachel Baire berjanji akan berhenti menggunakan Facebook lagi dalam jangka waktu yang telah di tentukan.

Jika pelajar ini mampu melaksanakan janjinya untuk tidak menggunakan jejaring sosial Facebook hingga tanggal 15 April 2013, maka sang ayah akan memberikan hadiah berupa uang sebesar $50. Dan jika putrinya mampu melebihi batas waktu hingga 26 Juni 2013, ayah Rachel Baier akan memberikan bonus uang tiga kali lipat dari sebelumnya, yaitu sebesar $150 dan artinya total uang yang didapatkan sejumlah $200. Waw, lumayan buat tambahan uang jajan nih :p

Untuk menghindari sang anak mengakses Facebook lagi selama perjanjian berlangsung, maka ayah Rachel Baier berindak tegas dengan mencoba menggantikan password akun Facebook yang dimiliki oleh putrinya. Apabila pelajar ini ketahuan sedang berusaha membuka Facebook meskipun telah digantikan dengan password baru,  maka perjanjian di anggap batal dan Rachel Baier tidak akan mendapatkan uang sepeser pun.

Ini yang menarik, karena sesungguhnya “dalang” ide ini bukan berasal dari pemikiran ayahnya, melainkan murni dari Rachel Baier. Munculnya keputusan yang di ambil oleh putrinya bukan tanpa sebab. Selain memang tengah membutuhkan uang tambahan, Rachel Baier menilai bahwa terlau banyak mengakses dunia maya khususnya jejaring sosial telah banyak memberikan pengaruh terhadap aktifitas sekolahnya. Maka dari itu Rachel Baier memutuskan untuk berhenti sejenak untuk tidak mengakses Facebook, terhitung sejak tanggal 4 Februari 2013.

PG rasa apa yang telah dilakukan oleh Rachel Baier merupakan tindakan yang tegas dan baik. Meskipun dalam hitungan bulan saja, akan tetapi Rachel Baier telah berusaha terus berkonsentrasi terhadap proses belajarnya dengan mengurangi waktu untuk tidak lagi tenggelam dalam Facebook.