Kelvin Doe atau yang lebih dikenal sebagai DJ Focus adalah remaja 15 tahun dari Sierra Leone, Afrika barat. Dia adalah “engineer muda” yang menciptakan baterai, generator dan transmitter hanya dari sampah-sampah elektronik yang ada di sekitarnya. Semua kemampuan itu dia dapatkan secara otodidak dan dia lakukan di tengah keterbatasannya.
Sierra Leone memang memiliki keterbatasan dalam hal energi listrik. Listrik hanya bisa dinikmati seminggu sekali. Sisanya, tentu saja gelap gulita tanpa cahaya lampu. Hal itu membuat Kelvin membuat sendiri baterai sebagai sumber listrik untuk penerangan di tempatnya.
Kelvin memang suka menciptakan sesuatu yang baru. Dia suka membongkar sesuatu, mempelajarinya, kemudian membuat sesuatu yang berguna dari sampah elektronik yang telah dibuang itu.
Dia akhirnya diundang oleh MIT kedalam “Visiting Practitioner’s Program” selama 3 minggu. Itu adalah program dimana Kelvin bisa tinggal di MIT dan bertemu dengan banyak praktisi teknologi disana. Dia bisa belajar banyak hal untuk dia kembangkan dan dia ajarkan ke teman-teman lainnya. Kelvin menjadi orang termuda dalam sejarah yang masuk kedalam MIT “Visiting Practitioner’s Program”.
Ini adalah bukti bahwa keterbatasan tidak bisa membatasi kreativitas. PG yakin banyak remaja Indonesia yang juga kreatif dan mampu menjadi “penemu-penemu muda” seperti Kelvin. Tetap fokus dan jangan menyerah, suatu saat pasti akan ada hasilnya.
Ngomong-ngomong kenapa Kelvin disebut sebagai DJ Focus oleh teman-temannya, hal itu karena dia memang selalu fokus dalam mengerjakan suatu hal. Dia percaya bahwa dengan terus fokus, setiap orang bisa menciptakan sesuatu yang berarti.
Penasaran dengan Kelvin Doe? Ini dia videonya:
Semoga menginspirasi :)