Hanya 15 hari setelah Windows 8 dirilis, Steven Sinofsky, Kepala Divisi Windows, memutuskan untuk keluar meninggalkan Microsoft. Dia mengundurkan diri sebelum Windows 8 genap berusia 1 bulan. Padahal, Sinofsky adalah salah satu orang kunci di Microsoft. Dialah yang membuat Microsoft Office mendunia. Dia juga yang telah memperbaiki kesalahan di Windows Vista dengan mengembangkan Windows 7. Tidak hanya itu saja, dia juga menggagas perubahan radikal yang ada di Windows 8 hingga berkonsep hybrid dan touch-screen optimized. Bahkan dia juga yang menggagas dan mengembangkan tablet Microsoft Surface!

Lalu, kenapa dia meninggalkan meninggalkan posisinya sebagai Kepala Divisi Windows di Microsoft?

Alasan dan penyebab pasti-nya tidak keluar dari mulut Sinofsky, tetapi ada beberapa analisa mengenai sebab dan alasan dia mengundurkan diri.

Salah satu alasan yang paling santer terdengar adalah karena dia menginginkan posisi tertinggi di Microsoft, yaitu sebagai CEO Microsoft. Dia menginginkan posisi itu, dan dia merasa mampu berada di posisi itu. Namun sayangnya Steve Ballmer masih belum ingin pensiun dari jabatannya sebagai CEO hingga anaknya yang paling kecil masuk kuliah, yaitu sekitar tahun 2017 atau 2018.

Alasan lainnya adalah karena Sinofsky sangat sulit diajak untuk bekerja sama dengan divisi Microsoft lainya. Yup, Steve Ballmer ingin agar Divisi Windows juga bekerja sama dan berkolaborasi dengan Divisi Bing, Skype, dll untuk bisa bersaing dengan Google dan Apple. Tetapi sepertinya Sinofsky sulit untuk diajak berkolaborasi dengan divisi lainnya. Hal ini menyebabkan ketegangan diantara keduanya, Ballmer dan Sinofsky.

Entah alasan manakah yang menyebabkan Sinofsky keluar, tetapi yang jelas ditinggalnya Windows 8 oleh sang Kepala Divisi Windows di awal perilisannya mungkin akan menyebabkan beberapa pengguna Windows 8 khawatir akan masa depan sistem operasi terbaru dari Microsoft ini.