Short Message Service atau yang lebih populer disebut dengan SMS, kini telah genap berusia 20 tahun. Yup..teknologi berkirim pesan via teks ini memang sudah ada sejak 3 Desember 1992 lalu!

3 Desember 1992 lalu, jauh ketika belum ada Twitter ataupun Facebook, dan telepon genggam masih belum memiliki keyboard, seorang programmer software, Neil Papworth, mengirimkan sebuah pesan teks ke Richard Jarwis yang sedang merayakan pesta natal di kantornya. Pesan teks tersebut bertuliskan “Merry Christmas”, ditulis oleh Neil melalui PC karena handphone saat itu belum memiliki keyboard. Pesan itulah yang menjadi pesan SMS pertama di dunia.

Neil Papworth: Pengirim SMS Pertama di Dunia

Neil Papworth mengembangkan teknologi SMS tersebut ketika berumur 22 tahun. Pada awalnya, SMS dikembangkan untuk penggunaan internal kantornya di Vodafone, untuk berkirim pesan antara satu staff dengan staff lainnya. Namun pada akhirnya SMS berkembang dengan begitu pesat, hingga menjadi salah satu media komunikasi yang sangat populer.

Kini setelah 20 tahun berlalu, ratusan juta orang telah memanfaatkan SMS untuk berkomunikasi. Dengan jumlah pesan terkirim hingga 8 triliun pesan setiap tahunnya. Membuat SMS menjadi salah satu cara komunikasi paling populer di dunia.

Walaupun keberadaannya kini mulai diganggu dengan munculnya internet messaging seperti Whatsapp, BBM, Skype, Line, dll, tetapi dari voting yang PG lakukan, SMS masih tetap menjadi pilihan banyak pengguna di Indonesia.

Jika kamu masih sering menggunakan SMS untuk berkomunikasi, tidak ada salahnya untuk mengucapkan: “Selamat Ulang Tahun SMS yang ke-20!” :D

Mulai dari Kamis 29 November 2012 pukul 12:26 siang waktu setempat, koneksi internet di Syria terputus. Di tabel global routing, semua blok IP address Syria tidak bisa diakses. Hal ini membuat seluruh koneksi internet di Syria mati total.

Salah seorang Menteri Syria mengatakan bahwa pemerintah tidak memblokir koneksi internet, matinya internet ini dikarenakan kabel internet telah dipotong oleh teroris hingga menyebabkan internet di seluruh Syria mati total.

Namun salah seorang engineer dari CloudFlare mengatakan bahwa hal tersebut sulit untuk terjadi. Syria memiliki 4 kabel utama untuk menghubungkan negara tersebut dengan internet. 3 kabel berada di bawah tanah di kota Tartous, dan kabel keempat berada di atas tanah melewati Turki. Untuk membuat internet Syria mati total, semua kabel tersebut harus dipotong semuanya. Hal ini tentu saja sulit untuk dilakukan.

Hingga saat ini penyebab asli dari matinya internet di Syria belum diketahui secara pasti. Tetapi yang jelas, untuk saat ini Syria sudah tidak terhubung di jaringan internet global.